AHLAN WA SAHLAN

Thursday, November 11, 2010

IBU



Habib Hamid bin Umar berkisah mengenai dua lelaki bersaudara dengan ibu mereka yang memiliki harta lumayan melimpah. Mereka berunding, kira-kira sang ibu yang kini menua akan tinggal bersama siapa. Salah satu dari mereka usul, “Begini saja. Ibu tinggal bersamamu. Sedang seluruh harta kubawa, atau sebaliknya. Mana yang kau pilih?” lelaki satunya dengan lugas menjawab, “Kamu bawa saja ibu. Sedang harta itu bersamaku.” Saudaranya menjawab, “Baiklah, terimakasih”

Usai sekian lama, lelaki yang membawa harta benda mengalami kebangkrutan hingga jatuh miskin, sedang lelaki yang merawat ibunya lambat laun menjadi kaya raya hingga mampu membeli seluruh harta ibunya yang diambil saudaranya. “Lihat, kini ibu beserta harta bersamaku. Sedang kamu, tak beribu dan tak berharta.” Selorohnya

Di saat ibu kita sehat jarang kita perhatikan dengan alasan segala kesibukan kita, meski ada tapi sering kali kita anggap tidak ada, kehadiran beliau tidak dianggap. Tapi di saat ibu kita sudah sakit tidak bisa apa-apa, baru kita merasakan kehadiran beliau itu penting, kita kehilangan nasehat-nasehat beliau, canda tawa beliau, kita baru merasakan bahwa kita butuh beliau.”

Sering kita jauh-jauh ke luar kota untuk silaturrahim dengan ustad atau para Ulama kita rela merendahkan diri kita untuk sekedar mencium tangan beliau, tapi di rumah kita tidak mau cium tangan ibu kita. Kalau ditanya kenapa tidak cium tangan ibu akan dijawab dengan berbagai alasan. Janganlah kita cari barokah orang alim tapi kita lupa dengan ibu kita!”.

Kita sebagai seorang anak harus mengetahui jasa ibu, secara nyata hanya ibunya yang menyebabkan kita ada dimuka bumi ini, kita harus sadari  air susu ibulah rejeki awal yang kita terima, sehingga akan mendatangkan cinta yang dalam kepada ibu, dan ini merupakan refleksi nyata dari mencintai keridhoan Allah yang berada didalam diri ibu kita, dengan mencintai ibu, maka tercintailah Allah SWT. hanya sedikit orang saja yang bisa memahami hal seperti ini, dan mereka itulah orang2 mukmin.

Wallahu a’lam
Semoga bermanfaat.
Dikutip dari: Berbagai sumber

1 komentar:

Ahmad Tohari said...

T_T

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host